Mengenal Bagian-Bagian Ka’bah dan Masjidil Haram Kiblat Kaum Muslimin afdol bagi muslim yang berziarah ke tanah suci. Berkunjung ke tanah suci adalah sebuah perjalanan spiritual yang banyak diimpikan leh umat muslim. Selain menjalankan rukun islam yang kelima, berkunjung ke tanah suci juga dijadikan kesempatan oleh para jamaah untuk melihat secara langsung sejarah setiap tempat yang ada di tanah suci, yaitu Masjidil Haram. Kali ini akan mengulas tentang bagian-bagian ka’bah dan masjidil haram yang perlu diketahui oleh kaum muslimin. supaya bisa menjalankan ibadah umroh dan haji lebih khusyu’. Masjidil Haram adalah tujuan utama dalam ibadah haji. Masjid ini berada di pusat kota Mekah dan menjadi tempat tersuci bagi umat muslim. Setiap bagian dari masjidil haram memiliki sejarah dan juga keutamaan masing-masing. Berikut adalah bagian-bagian dari Masjidil Haram yang perlu Anda ketahui.
1. Hajar Aswad
Pertama adalah Hajar Aswad. Hajar Aswad bertempat di sebelah timur Kabah. Kabah diyakini sebagai batu yang berasal dari surga. Konon katanya, dulu Hajar Aswad berwarna putih. Akan tetapi, karena dosa-dosa manusia, batu ini berubah berwarna hitam. Ketika berkunjung ke Masjidil Haram, jamaah dianjurkan untuk menciumnya. Namun, jika tidak memungkinkan, cukuplah dengan menyentuhnya atau memberikan isyarat dengan tangan atau jari.
2. Maqam Ibrahim
Selanjutnya, mari mengenal Bagian-Bagian Ka’bah dan Masjidil Haram, Bagian kedua, yaitu Maqam Ibrahim. Tempat ini berada di dalam Masjidil harom tepatnya di sisi timur Kabah. Meskipun bernama Maqam Ibrahim, tempat ini sebenarnya bukanlah makam dari Nabi Ibrahim, melainkan sebuah pijakan Nabi Ibraham ketika membangun Kabah. Ketika berkunjung ke tanah suci, jamaah dianjurkan untuk salat di sisi belakang Maqam Ibrahim.
3. Hijir Ismail
Tempat ini dalam sejarahnya adalah tempat tinggal dari Nabi Ismail. Ketika berada di tempat yang berada di sisi utara Kabah ini, tepatnya, antara Rukun Syami dan juga Rukun Iraqi, jamaah dianjurkan untuk salat dengan mengenakan ihram, lalu menghadap ke arah Mizab Ar-Rahman. Salat di Hijir Ismail diyakini sama dengan salat di dalam Kabah. Hijir Ismail adalah sebuah tempat sebelah utara bangunan Ka’bah, berbentuk setengah lingkaran, dibangun oleh Nabi Ismail alaihissalam, termasuk bangunan suci umat Islam. Ka’bah sendiri secara keseluruhan dibangun oleh Nabi Ibrahim, kemudian datanglah nabi Ismail membantu bapaknya, dengan membawa batu.
4. Mizab Ar-Rahman
Mizab Ar-Rahman adalah sebuah talang yang berada di atas Kabah. Ketika di sini, jamaah dianjurkan untuk berdoa dengan menghadap Mizab.
5. Shadharwah
Shadarwan adalah bagian yang terdapat di sekeliling dinding Kabah, tepatnya bagian bibir bawah pondasi Kabah.
6. Multazam
Multazam adalah bagian dari Masjidil Haram yang diyakini merupakan tempat yang mustajab dalam berdoa. Tempat ini berada di antara Hajar Aswad dan juga pintu Kabah. Multazam ini adalah bagian dinding dari Kabah. Dalam sebuah riwayat dikatakan apabila orang-orang bertaubat dan memohon ampun di sini, maka Allah akan memberikan ampunannya. Multazam merupakan dinding Ka’bah yang terdapat di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Tempat ini diyakini oleh umat Islam sebagai tempat yang mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah. Begitu keistimewaannya sehingga tidak heran tempat ini diburu oleh jemaah haji dan umrah setelah mengerjakan tawaf.
7. Rukun Yamani
Rukun Yamani berada di sisi sebelah barat daya Kabah, tepatnya sebelum Hajar Aswad dari arah dilakukannya tawaf. Tempat ini berada di arah Yaman, oleh karena itu dinamakan dengan Rukun Yamani. Ketika berada di Rukun Yamani, jamaah dianjurkan untuk mengusapnya. Namun jamaah tidak disyariatkan untuk mencium, mengarahkan isyarat tangan, ataupun mengusapkan tangan ke wajah usai mengusapnya.
8. Rukun Al-iraqi
Seperti halnya Rukun Yamani yang berada di arah Yaman, asal-usul nama Rukun Al-Iraqi adalah karena tempatnya yang berhadapan dengan bagian Tenggara Iraq.
9. Sumur Zam-zam
Air zamzam adalah suatu keajaiban dunia yang sudah mengalir ribuan tahun tak pernah berhenti dan telah digunakan jutaan manusia setiap bulannya. Di masa pemerintahan Islam setiap khalifah selalu memperhatikan perawatan dan perbaikan Kakbah. Sumur zamzam pun tak luput dari perhatian mereka. Hal ini bisa dimaklumi karena air zamzam diyakini oleh setiap peziarah Mak’kah dan para pendukungnya mengandung banyak manfaat dan berka.