Mekkah, Saudi Arabia
RUMAH KELAHIRAN NABI MUHAMAD SAW
Iqbal
24 April 2025

Abu Abas Ahmad bin Abdulah Muhibudin Atthabary dalam karyanya Al Qirhā li Qāshidi Ummil Qura menuliskan beberapa tempat penting di kota Mekah. Tempat-tempat ini memiliki nilai bersejarah sekaligus memiliki kesan spiritual karena sejak dulu banyak dikunjungi oleh para jamaah haji dan umrah untuk mendapatkan keberkahan di tempat tersebut. 

Dalam bukunya Atthbary menuliskan tempat-tempat tersebut berjumlah delapan belas yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi dan lebih baik lagi menunaikan salat dan berdoa di tempat tersebut agar mendapatkan keberkahan.  Diantaranya yang paling utama adalah tempat dahulu Nabi Muhamad SAW dilahirkan. 

Tempat tersebut dulunya tentu adalah rumah ayahanda dan ibunda Nabi Muhamad SAW yaitu Abdulah bin Abdul Mutthalib dan Siti Aminah. Ketika Nabi SAW sudah dewasa, telah hijrah dan bermukim di Madinah rumah tersebut ada dalam kepemilikan Uqail bin Abi Thalib, adik dari Ali bin Abi Thalib. Rumah tersebut tetap dalam kepemiliakn Uqail dan keturunannya sampai terjual kepada Muhamad Bin Yusuf At Tsaqafy yang merupakan adik dari Hajjaj bin Yusuf At Tsaqafy. Rumah tersebut saat itu dinamai Albaydha dan dikenal juga dengan nama Dār Ibnu Yusuf. Rumah tersebut pun tetap dalam kepemilikan Ibnu Yusuf dan keturunannya dalam waktu yang lama. 

Pada masa kekhiafahan Abbasiah, Khaizuran selir dari Al Mahdi dan ibu dari Harun Arrasyid pergi melaksanakan ibadah haji dari Baghdad. Ketika di Mekah melihat rumah tersebut dan membelinya. Khaizuran merubah fungsi rumah itu menjadi masjid, dan jalan di depannya dinamai dengan gang Maulid.  

Waktu berlalu dan masjid tersebut pun melewati berbagai zaman. Dari masa ke masa rumah tersebut diperbaharui  dan direnovasi oleh para pemimpin pada masanya seperti oleh An Nasir Abbasy, Malik Mudzaffar dari Yaman, Amir Sheikhun, Sultan Sulaiman Qanuny dan sultan Muhamad Al Fatih.

Pada tahun tahun 1951 M / 1370 H raja Abdul Aziz memerintahkan untuk menjadikan tempat kelahiran Nabi SAW  tersebut perpustakaan dan kemudian dinamakan Perpustakan Mekah Al Mukarramah. Perpustakaan ini masih bertahan hingga sekarang dan menampung banyak koleksi seperti beragam jurnal, majalah, buku-buku langka dan manuskrip. Perpustakaan ini juga menampung banyak buku-buku hibah dari perpustakaan pribadi para tokoh, ulama sastrawan dan cendekiawan.  Uniknya dalam perpustakaan ini tidak terdapat kamar mandi, ini karena sebagai bentuk penghormatan untuk tempat yang penuh dengan keberkahan, tempat dimana Nabi Muuamad SAW dahulu dilahirkan.

 

Tags
#umroh
#mekkah
#madinah
#haji
#umrona
#umrohmurah