SEJARAH MUSHAF AL QUR’AN : MUKADDIMAH (01)

Sejarah dan alur penulisan maupun pengkodifikasian Al-Qur'an jarang tersentuh dan masih belum diketahui banyak orang, apalagi masuk dalam pembelajaran dan kurikulum akademis. Padahal kisah dibalik penulisan Al-Qur'an sangatlah penting diketahui setiap orang Islam. Sehingga orang muslim yakin dengan kevalidan kitab suci dan pedoman hidup mereka. Sedini mungkin dikenalkan kepada anak-anak dan pemuda bagaimana Al-Qur'an ditulis, dihimpun dan dijadikan dalam satu mushaf, sehingga iman mereka semakin kuat dan tidak tergoncang oleh pemahaman keliru sebagian orang terhadap kitab suci Al-Qur'an.

Mushaf Al-Qur’an itu terdiri dari 114 surat, 6.236 ayat, 77.437 kata, 323.671 huruf hijaiyah dan 150.681 titik. Surat terpendek adalah surat Al-Kautsar yang berjumlah 3 ayat, dan surat terpanjang yaitu surat Al-Baqarah berjumlah 286 ayat. Ayat terpendek adalah ayat 21 pada surat Mudatssir, dan ayat terpanjang adalah ayat 282 pada surat Al-Baqarah. 

Dahulu, bangsa Arab termasuk kabilah Quraisy disebut kaum Ummy karena tidak dapat membaca, menulis dan berhitung. Hanya sebagian sedikit saja yang dapat  menulis dan membaca. Walaupun demikian, mereka memiliki kelebihan yaitu hafalan dan daya memori yang kuat.

Allah berfirman, “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayatnya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata” [QS Al Jumu’ah:2].

 

Sumber : Buku Tarikh Al Mushaf As Sharif, Abdul Fattah Al Qadhi