Qushay Bin Kilab adalah salahsatu kakek dalam Nasab Nabi Muhamad SAW dari jalur ayahnya yaitu Abdulah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay. Nasabnya terus bersambung ke atas sampai Adnan, dan dari Adnan bersambung sampai Nabi Ismail bin Ibrahim As.

Qushay adalah salahsatu pemimpin terhebat dan menonjol sepanjang sejarah kota Mekah. Sebelum memimpin, Mekah dikuasai suku Khuza’ah Dengan proses yang panjang nan alot dan juga setelah konflik peperangan akhirnya mengantarkan Qushay menjadi pemimpin kota Mekah.  

Sebelum dipimpin Qushay, masyarakat Mekah tidak tinggal di sekitar Ka’bah. Di siang hari mereka berada di sekitar Ka’bah untuk berthawaf atau melakukan interaksi sosial sehari-sehari. Namun tatkala petang mereka pergi ke rumah masing-masing di luar tanah haram yang berada jauh dari Ka’bah. Demikian mereka lakukan sebagai bentuk kehormatan kepada Ka’bah.

Katika Qushay memimpin, ia mengizinkan kepada penduduk kota Mekah untuk membangun rumah-rumah dekat di sekitar Ka’bah. Ia berkata: “jika kalian tinggal di sekitar Tanah Haram di sekeliling Ka’bah maka orang-orang Arab akan segan pada kalian, dan mereka tidak berani menghalalkan memerangi kalian dan tidak dapat mengusir kalian”. Penduduk kota Mekah menjawab: “Anda adalah pemimpin kami, dan kami mengikuti pendapatmu”. Maka mulailah di bangun rumah-rumah di sekitar Ka’bah dengan tetap menyisakan arena thawaf sekitar Ka’bah untuk pelaksanaan ibadah thawaf. 

Qushay juga melakukan renovasi ulang pembangunan Ka’bah. Ia mengumpulkan biaya untuk itu dan setelah terkumpul ia meruntuhkan  dan merenovasi ulang Ka’bah. Qushay juga membuat atap Ka’bah, yang sebelumnya tidak memiliki atap, dengan kayu dari pohon Hyphaene dan pelepah kurma. Bisa dikatakan pembaharuan bangunan yang dilakukannya merupakan terbesar sejak masa Nabi Ibrahim As sampai pada Qushay memimpin.

Sumber : Buku ‘Ilāmul ‘Ulama Al ‘Alām Bi Binā Al Masjidil Haram, Karya Syaikh Abdul Karim Bin Muhibuddin Al Qutby