Gunung Al Shafa, yang terletak di Mekkah, memiliki sejarah dan keistimewaan yang mendalam dalam tradisi Islam. Gunung Al Shafa adalah tempat bersejarah dakwah pertama di Makkah, banyak peristiwa yang terjadi di sekitar gunung tersebut. Salah satunya adalah lokasi rumah Al-Arqam ibnu Abi Al-Arqam, yang merupakan tempat dakwah secara sembunyi-sembunyi Nabi dan para sahabatnya. Sekitar 40 orang masuk Islam di tempat itu, termasuk Umar bin Khatab.
Dalam etimologi, Shafa berarti Al-Hajaru Al-Amlas, yang berarti batu yang licin, atau Al-Hijarutu Al-Aridh, yang berarti batu datar yang lebar. Kedua istilah ini mengandung makna bahwa Shafa adalah bukit yang memiliki tinggi sekitar dua meter dan lebar tiga meter. Shafa berjarak sekitar 130 meter dari Kaabah.
Gunung Al Shafa memiliki peran penting dalam ibadah umroh dan haji. Bukit ini, bersama dengan Marwah, adalah bagian dari ritual Sa’i, di mana jamaah berjalan tujuh kali antara dua bukit ini dalam rangka mengenang perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim, saat mencari air untuk putranya, Ismail.
Dengan demikian, Gunung Al Shafa tidak hanya penting karena keindahannya, tetapi juga karena nilai sejarah dan spiritualnya dalam tradisi Islam. Ini adalah tempat yang dipenuhi dengan kedamaian dan spiritualitas, tempat jamaah dari seluruh dunia datang untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.