Mekkah, Arab Saudi
JEJAK NABI MUHAMMAD DI MEKKAH SEBELUM HIJRAH
Iqbal
17 Januari 2025

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok pemimpin, teladan, dan pembawa risalah Islam yang mulia. Sebelum hijrah ke Madinah, beliau menjalani kehidupan di Mekkah dengan penuh perjuangan dan pengorbanan dalam menyebarkan dakwah Islam. Kota Mekkah menjadi saksi berbagai peristiwa penting yang membentuk awal mula sejarah peradaban Islam.

Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah pada tahun 570 M atau dikenal dengan Tahun Gajah. Beliau tumbuh sebagai seorang yatim piatu; ayahnya, Abdullah, meninggal sebelum beliau lahir, dan ibunya, Aminah, wafat ketika beliau berusia enam tahun. Nabi kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan setelah itu oleh pamannya, Abu Thalib.

Sejak kecil, Nabi Muhammad dikenal sebagai pribadi yang jujur dan amanah. Beliau dijuluki Al-Amin, yang berarti orang yang terpercaya. Pada usia remaja hingga dewasa, Nabi Muhammad bekerja sebagai pedagang dan dikenal sangat cakap dalam berdagang dengan penuh kejujuran. Beliau sering berdagang ke negeri Syam dan menarik perhatian Khadijah binti Khuwailid, seorang saudagar kaya yang kemudian menjadi istri beliau. Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di Gua Hira, Jabal Nur. Malaikat Jibril menyampaikan firman Allah: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5).

Sejak saat itu, Nabi Muhammad memulai dakwah Islam secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Beliau mengajak keluarga dan kerabat terdekat untuk menyembah Allah SWT. Setelah itu, dakwah beliau dilakukan secara terbuka meskipun menghadapi berbagai penolakan dan penindasan dari kaum Quraisy, Kehidupan Nabi Muhammad SAW di Mekkah sebelum hijrah mengajarkan kita banyak pelajaran berharga, antara lain:

1. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian : Nabi Muhammad SAW menghadapi banyak tantangan, mulai dari cemoohan, pengucilan, hingga penyiksaan dari kaum Quraisy. Namun, beliau tetap sabar dan terus berdakwah demi menyampaikan kebenaran.

2. Keteguhan dalam Berdakwah : Meskipun dalam tekanan yang berat, Nabi Muhammad tidak pernah menyerah. Bahkan ketika ditawari kekuasaan dan harta oleh kaum Quraisy agar berhenti berdakwah, beliau bersabda: “Demi Allah, seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan perkara ini, maka aku tidak akan meninggalkannya hingga Allah memenangkan agama ini atau aku binasa karenanya.” (HR. Thabrani).

3. Amanah dan Integritas : Sebelum diutus menjadi Rasul, Nabi Muhammad telah menjadi contoh dalam berperilaku amanah, jujur, dan adil. Sikap inilah yang membuat banyak orang akhirnya percaya pada risalah yang beliau sampaikan.

Sebagai umat Islam, sudah selayaknya kita mengambil inspirasi dari kehidupan Nabi Muhammad SAW selama di Mekkah. Kesabaran, keteguhan, dan amanah beliau adalah teladan terbaik dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi berbagai ujian hidup.

Jika Anda berkesempatan berkunjung ke Mekkah, jangan lewatkan untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang menjadi saksi perjuangan Rasulullah SAW, seperti Gua Hira di Jabal Nur dan Masjidil Haram. Mari kita jadikan jejak hidup Nabi Muhammad sebagai inspirasi untuk meningkatkan keimanan dan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semoga kita semua senantiasa dimudahkan untuk mengikuti jejak Rasulullah dan mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Tags
#umroh
#mekkah
#madinah
#haji
#umrona
#umrohmurah
#nabimuhammad