Dalam berbagai riwayat Nabi Muhamad SAW banyak menyampaikan keutamaan dari haji mabrur seorang hamba yang menunaikan ibadah haji. Begitu utamanya orang yang dapat mencapai derajat haji mabrur ini sehingga amalan ibadahnya dianggap sebagai jihad yang paling utama dan balasannya adalah mendapatkan keridhoan Allah SWT dengan masuk surga.
Diriwayatkan dari sahabat Aisyah bahwa ia bertanya kepada Nabi Muhamad SAW: “wahai Rasullah SAW kami melihat bahwa berjihad (perang) adalah sebai-baiknya amal, tidakkah kita berjihad?!. Nabi Muhamad berkata: namun, sebaik-baiknya jihad adalah haji mabrur”. Dan diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Nabi Muhamad SAW bersabda: “….haji mabrur, tiada balasan bagi haji mabrur kecuali surga”.
Namun, apa makna dan penjelasan haji mabrur. Sebagian ulama berpendapat bahwa haji mabrur adalah ibadah haji yang tidak tercampuri oleh perbuatan dosa sehingga hajinya diterima. Sebagian ulama lain berpendapat bahwa haji mabrur adalah ibadah haji yang tidak tercampuri oleh riya, keinginan berhaji demi nama baik, ucapan kotor dan kefasikan. Ada yang mengatakan lagi bahwa tandanya orang mendapatkan haji mabrur adalah ketika setelah melaksanakan ibadah haji kebaikannya semakin bertambah dan tidak lagi mengulangi berbuat maksiat.
Adapun menurut imam Hasan Basri bahwa orang yang mencapai haji mabrur maka ketika kembali dari ibadah haji ia menjadi orang yang zuhud dalam soal dunia dan mencintai akhirat. Sehingga orientasi kehidupannya adalah mencari keridhoan Allah SWT dan memasuki surganya.
Sumber : Buku Al Qirhā li Qāshidi Ummil Qura, karya Abu Abas Ahmad bin Abdulah Muhibudin Atthabary